Satu Keping DVD Tidak Dapat Dijual


Malam ini.. Gw cuma bisa mandangin bintang yg jauh, berharap bisa memeluknya.
Sambil otak terus berlari kebelakang, melewati semua kumpulan foto & video yg pernah ada.
Menangis, tertawa, benci, dan cinta yg tak pernah terlupakan dari awal ari-ari gw dikubur dlm tanah.
Semua teringet dlm satu microchip memori yg gw punya di dalem kepala.
Gw benci mengingat.
Kadang ada satu moment gw pengen bgt ambil semua memori gw dan tumpahin semuanya ke detik ini jg.
Perbaikin semua detailnya, bikin keliatan semua semakin sempurna. Andai hidup ini bagaikan karya seni.
Tetapi fakta hadir menghalangi semua imajinasi yg mengalir, membuat karya seni hanya menjadi satu keping DVD yg cuma bisa diliat berulang-ulang kali.
Kenapa fakta itu harus ada?
Padahal kadang semakin kita tahu sesuatu dengan jelas, semakin kita ingin jauh dan semakin kita ingin mengakhiri.
Dan pada detik itu jg terlahirlah memori.
Bisa dibilang fakta bagaikan kamera yg terus kita jepret, mengambil moment-moment yg akan membusuk menjadi memori.

Gw sadar, gw dilahirkan hanya untuk jadi pelari, yg terpaksa berlari terus mengikuti track sambil beberapa kali menengok kebelakang dan dlm hati bilang,"apa anjing yg tadi masih ngejar gw ya?".