Empat Tiga Puluh


Terbaring nyaman dengan cahaya redup yang hanyut dalam kuning telur hangat nan indah, 
keindahan atas simpul tawa yang teurai manis karena ideologi berbaris rapih.

Apa gunanya hidup bila hanya ada jawaban tanpa pertanyaan?
lalu berjuta saya diluar sana menuntut jawaban setiap harinya.
Bagaimana kalau tidak pernah ada pertanyaan?
apa guna saya?
apakah hidup?