Dibunuh Duka


disaat meraba bahasa yang tak lagi terbaca
disaat kebohongan berbisik "semua baik baik saja"
aku mati dibunuh duka

penuh gumpalan melankolia 
pagi terasa sesak, malam terus mendesak
andai ada satu kali lagi kesempatan bertemu,  cukup satu kali saja
diri ini hanya ingin mengucap, "aku tolol" depan dirinya

kini otak terasa sempit, luntur sudah optimisme
aku lapar akan efek lupa, tapi aku lupa cara melupa


terdiam, lalu kenapa aku?