Pernahkah kau bayangkan hidup ini seperti jerami?
Kita menyulam alurnya naik turun.
Seakan hidup ini tak pernah stagnan, tak pernah signifikan.
Selalu bergejolak sesuai aturannya.
Lalu apa yang membuat kita mencintai hidup?
"Segala detil yang kecil, yang selalu kita lupa bahwa kita telah menikmati." jawab saya.
Sayang manusia dilahirkan dengan sifat penasaran yang tinggi, susah puas.
Dan kesalahan paling manusiawi ini lah yang baru saja saya alami.
Saya meraih, saya ingin memiliki, saya ingin bersamanya..
Lupa akan terciptanya relativitas di dunia ini, saya membuatnya absolut, menginginkan yang pasti.
Hingga akhirnya terbangun pada keraguan, ragu akan semua hal.
Lalu keadaan mengharuskan saya pergi, jauh dari pijakan yang cair.
Meskipun terpaksa, dan rela menjadi manusia yang paling pengecut.
Harus demi diam, diam yang berarti sadar, sadar bahwa tak ada interior pada dirinya.
Ini kisah cinta.
Cinta dua inci, tak pernah terpikirkan tetapi ia hadir meski tak lama dan tak bermakna.